Hari keduaku di Malaysia. Jadwal perjalanan hari ini ke KLCC ngeliat ikon Malaysia Menara Kembar Petronas, katanya belum syah ke Malaysia kalau belum kesini. Habis itu terus ke Sepang buat ngambil kaos, topi dan liat kualifikasi MotoGP, pulangnya ke Batu Caves dan diakhiri dengan berburu suvenir di Central Market dan China Town.
Hari Kedua - Sabtu, 22 October 2011
Bangun jam 5 pagi, mandi, sholat subuh
(note: sholat subuh di Kuala Lumpur jam 5.30), dan beres2 barang yang mau dibawa buat keliling hari ini. Jam 6 keluar hotel langsung ke warung makcik di jalan
petaling untuk mencari sarapan , beli nasi lemak (mirip ama nasi uduk) dan tak lupa teh tarik cukup membayar RM 4 saja,
karena masih agak kenyang jadi kami bungkus untuk dimakan nanti.
Keluar dari Jalan Petaling belok kearah kiri menuju Jalan Tun Tang Cheng Lock menuju ke Stasiun Pasar Seni kira kira 5 menit. Dari pasar seni naik
LRT ke arah KLCC harga tiket RM 1,60. Ternyata cukup dekat cuma 4 stasiun (Masjid jamek, Dang Wangi, Kampung
Baru, KLCC). Untuk informasi tentang LRT dan bus di kuala lumpur bisa dilihat di www.myrapid.com.
Sampai di KLCC jam 7 pagi, keluar stasiun langsung keliatan bangunan tinggi menjulang,,, menara kembar Petronas. Kapan ya negara kita punya bangunan seperti ini.......
Jam 8 kami hengkang dari Twin
Tower, satpamnya -orang India- udah pasang tampang serem dan gak menyenangkan, hahahayyyyy , lagian juga gak bisa naik keatas gedung
karena lagi maintenance.
Kita mau langsung ke Sepang saja untuk menukar
tiket dan lihat kualifikasi MotoGP.
Dari KLCC naik LRT ke KL Sentral tarif RM 1,6. Sampai di KL Sentral jam 9 disana bingung muter2 nyari lokasi Skybus ke Sepang, setelah tanya sana sini akhirnya ketemu juga di tempat ngetem skybusnya di pintu keluar dekat counter KLIA Transit. Langsung ke kondekturnya (gak pake loket, langsung beli ke tukang karcisnya) dan beli 4 tiket bus ke Sepang PP sekalian biar gak repot nanti pulangnya. Satu tiket PP RM 30, untuk pulangnya bisa sampai jam 8 malam.
Dari KLCC naik LRT ke KL Sentral tarif RM 1,6. Sampai di KL Sentral jam 9 disana bingung muter2 nyari lokasi Skybus ke Sepang, setelah tanya sana sini akhirnya ketemu juga di tempat ngetem skybusnya di pintu keluar dekat counter KLIA Transit. Langsung ke kondekturnya (gak pake loket, langsung beli ke tukang karcisnya) dan beli 4 tiket bus ke Sepang PP sekalian biar gak repot nanti pulangnya. Satu tiket PP RM 30, untuk pulangnya bisa sampai jam 8 malam.
Perjalanan dari KL Sentral - Sepang dengan Skybus ini memakan
waktu kurang lebih 1 Jam, diperjalanan gue tidur aja karena mata emang
masih berat tuk dibuka (baru tidur 3 jam). Sampai sepang jam 9.30 langsung
menuju tempat pengambilan kaos dan topi dengan menunjukkan print out tiket
yang telah kita beli via internet.
Panas banget kondisi di Sepang ini. Topi, atau payung sangat berguna, disamping itu sediakan sunblock jika gak ingin kulit gosong terbakar. Sebelum masuk ke sirkuit melalui pemeriksaan terlebih dahulu, makanan dan minuman tidak boleh dibawa masuk, terpaksa deh Teh tarik yang gw bungkus di warung makcik tadi gw minum sampe habis, sama air mineral botolan gw tinggal, untung penjaga berbaik hati nasi lemak ama camilan kacang dibiarin lolos. Di sepanjang jalan masuk banyak stand2 motor2 Sport, ada juga stand accecoris motor, helm, dan official merchandise rider dan team MotoGP, dan tentu saja SPG - SPG cantik nan seksi yang selalu siap tuk diajak berfoto. Di sisi lain ada antrian panjang yang mungkin dari pagi dah ngantri disitu guna mendapatkan tanda tangan dari rider di sesi meet n great setelah kualifikasi nanti selesai. Melihat panjangnya antrian dan rasa penasaran untuk melihat secara langsung MotoGP aku abaikan saja antrian itu langsung jalan terus ke arah Main Gran Stand.
Sebelum masuk Main Grandstand tiket kita diperiksa, discan barcodenya dan verified. Langsung
menuju tribun mencari spot yang bagus. Bergetar dada ini denger suara deru
mesin MotoGP, kebetulan waktu itu masih free practise 3. Busyet suaranya
bener-bener memekakkan telinga, sensasi menonton langsung sangat luar biasa dibandingkan liat di TV.
Sambil liat free practise karena perut dah laper daripagi belum sarapan,
akhirnya kami makan nasi lemak bungkus. Free practise sudah selesai, dan
sebentar lagi qualifikasi untuk kelas 125cc.
Sudah jam 1 waktunya buat makan siang, ada kfc, pizza hut, dan makanan lokal. didorong oleh rasa
penasaran akhirnya kami pilih makanan lokal beli nasi briyani ayam seharga RM 15 dan air mineral kecil RM 2.
Pindah spot nonton kualifikasi pas di depan grid start, sambil makan
siang. Kelihatannya sih menarik nasi briyaninya, setelah mencoba makan,
bwahhhhh kuah rempah ayamnya sangat2 tidak cocok dengan lidah kita. Tapi karena
lapar habis juga tuh Nasi ayam rasa rempahnya, hehehehhe.
Paddock team MotoGP |
Nasi Briyani,,, gak cocok dilidah gak usah nyobain deh..... |
Selesai kualifikasi selesai kami langsung keluar dari main grand stand. Di depan antrian orang untuk sesi meet and great semakin panjang. Akhirnya aku beranikan diri nyerobot antrian dengan pura2 BBM-an, dan berhasil dah masuk ketengah antrian, satu persatu antrian maju, belum juga nyampe depan, eh dah kelar sesi meet n greatnya, ridernya dah pada pergi, huuufft gak kesampaian deh ketemu ama Rossi, Hayden, Perdrosa, Edward dan Simoncelli.
Jam 3 kita keluar sirkuit rencana mau balik
ke KL sentral. Ternyata eh ternyata, bus pertama ke KL sentral jam 4 sore, jiahhh
berpanas2an deh di terminal bus menunggu bus pertama ke KL sentral. Akhirnya
Jam 3.45 busnya berangkat ke KL sentral. Di dalam bus langsung ngiler, bangun
bangun dah mau nyampe KL Sentral. Istirahat dulu di KL Sentral, cuci muka,
dan sholat. Setelah urat syaraf udah agak kendor kami lanjutkan lagi
perjalanannya.
Tujuan selanjutnya Batu Caves. Dari KL sentral naik kereta LRT Komuter jurusan Batu Caves, harga tiket RM 1,8 perjalanan sekitar setengah jam. Sampai di Batu Caves jam 6.30.
Batu Caves (atau Gua Batu dalam bahasa Melayu) terletak di sebelah utara Kuala Lumpur,adalah sebuah gua batu kapur, yang digunakan
sebagai sebuah kuil Hindu untuk memuja Dewa Subramania, Dewa Hindu. Di pintu
masuk (dari kita turun kereta) ada Patung Hanoman berwarna hijau tinggi besar
sekitar 20meteran. Dan disebelahnya ada kuil yang atapnya berwarna emas. Jalan
terus melewati Kuil maka kita akan sampai pada anak tangga yang menjulang
tinggi sampai ke atas bukit yang jumlahnya 273 anak tangga tingginya sekitar
100m. Sayang karena dah gelap dan udah capek kita urungkan niat untuk naik
keatas bukit. Di gerbang menuju anak tangga berdiri tegak patung Dewa Murugan
yang juga berwarna emas. Di pinggir2 jalan banyak orang2 India yang berjualan
camilan India, karena penasaran temenku beli camilan yang bentuknya bulat,
kayak di film2 India yang biasanya dimakan pada waktu ada upacara, karena gak
tahu namanya kita namakan Kajol, hahahah. Dan rasanya......... Wuuueeekkk kayak
jamu, isinya rempah rempah full. Beli seplastik gak ada yang makan deh.
Jam 8 kami pulang. Dari Batu Caves naik Comuter Line ke KL Sentral RM 1,60 dan dari KL Sentral naik kereta LRT ke Pasar
Seni RM 1.
Persis di depan Stasiun Pasar Seni ada Central Market. Central Market atau dalam bahasa Melayu Pasar Seni, didirikan oleh
Inggris pada tahun 1988 yang waktu itu masih menguasai Malaysia. Pada awalnya
Pasar ini digunakan sebagai pasar tradisional (wet market). Berada di Jalan
Hang Kasturi, yang hanya beberapa meter dari Jalan Petaling aka Chinatown. Di
dalamnya menjual berbagai macam barang2 cinderamata, kerajinan tangan, baju kebaya, kain songket,
bahkan batik, dan bahkan wayang, hmmmmmm. Harga relatif mahal untuk ukuran
barang yang ada. Disana cuman beli gantungan kunci aja RM 10 isi 6 bji.
Central market, menurutku barang2nya kaya di Malioboro Jogja |
Disebelah Central Market ada Kasturi Walk, melihat designnya jadi inget dengan Pasar Barunya Jakarta. Jenis barang2 yang dijual hampir sama dengan di Central Market, cuman disini lebih murah dan bisa ditawar.
Di pintu masuk Kasturi Walk ada restoran India yang rame banget pengunjungnya, namanya Restoran Yusoof dan Zakhir. Karena tertarik akan
keramaiannya maka kami makan malam kesitu, pesen nasi goreng, mie goreng, roti canai,
martabak ayam, dan tak lupa teh tarik dengan tebusan RM 17 cukup sesuai dengan kantong. Dan
lagi2 keempat2nya gak cocok sama sekali di lidah kita, kebanyakan rempah, begitu
juga teh tariknya gak pas campuran susu ama tehnya. Tapi karena kelaparan, gak
peduli deh soal rasa sikat abis...... Setelah kenyang dan tenaga recharge kembali waktunya balik ke Hotel.
Sampai di
pintu masuk Jl Petaling kaget bukan main, jalan yang tadi pagi sepi
sekarang berubah menjadi pasar malam yang buat jalan kaki aja susah, Sampai hotel
langsung mandi dan keluar lagi deh liat2 kehidupan malam China Town. Ada
beraneka macam barang dijual disini, dari mulai sepatu, tas, baju, asesoris, buah, cinderamata, dll. Hampir semua barang yang dijual made in China,
dan tentu saja menjiplak nama2 brand kelas wahid, Untuk harga cukup murah asal
bisa menawar. Jaket KW adidas gold diberikan harga pembuka RM 45 tawar menawar
alot dilepas RM 30. Putar2 lagi dan what the f**k, kaget bukan kepalang harga gantungan
kunci disini cuman RM 5 , akhirnya kubeli lagi 3 set (1 set isi 6 biji) dan beli
miniatur menara petronas dengan tinggi 10 cm seharga RM 8 dan satu lagi yang
agak gedhe tinggi 15cm ada tutup plastik mikanya seharga RM 26 buat kenang-kenangan. Untuk kaos dengan gambar
ikon2 Malaysia semacam twin tower, masjid Jamek, dll dapat harga mulai RM 5, tapi ampun deh bahannya kayak saringan tahu, jadi aku gak beli. Yang aku heran disini gak ada kaos gambar Upin-Ipin aneh ya padahal di Indonesia yang bukan negara asal Upin-Ipin banyak sekali beredar kaos itu.
Jam 11 malam mulai banyak lapak2 yang tutup, balik ke hotel beres2 baju dan peralatan, dan
belanjaan ( jiah kayak belanja banyak aja) karena besok pagi kita akan langsung
check out. Jam 1 malem langsung terkapar ZZzzzzZZzzzzz........
Lanjut lagi di petualangan hari ketiga ke Sepang
Dear mas. Salam kenal.
ReplyDeleteSy mau sudah pegang ticket motpgp2014 main grandstand. Yg may saya tanyakan
1. Selesai race jam brapa ya? Rencananya mau cari flight terakhir ke Indo takutnya ketinggalan pesawat
2. Katanya kalo lagi event motogp tuh macet bnget ya tol bandara. Mending naik bus atau kreta ya Dr KL sentral
3. Sy order ticket main grandstand ada fasilitas pit walk itu bisa digunain pas qualification atau free practice?
Thx a lot
@nur cholis salam kenal juga, terima kasih sudah berkunjung di blog saya
ReplyDeletejawab satu2 yah pertanyaannnya
1. Race selesai sekitar jam 16.00. Pengalaman kemarin setelah podium selesai kita harus bergegas keluar. Kalo mau ngejar flight terakhir minimal jam 22.00. Karena kalo mau naik taksi dari sepang ke bandara (KLIA/LCCT) jarang ada yang mau, dikarenakan jarak tempuh yang dekat dan kondisi macet. kalaupun mau itu dengan tarif yang lumayan tinggi (disarankan patungan dgn beberapa orang). Kemarin saya dari Sepang menuju Bukit Bintang menempuh jarak 3 jam. Itupun dengan menggunakan bus carteran, dengan asumsi tidak mengantri. Kalau menggunakan sky bus yang disediakan pihak sepang menuju bandara itu antriannya luar biasa.
2. Sama seperti di Indonesia, setiap kali ada event pasti macet. Saya sarankan kalo mas ke sepang pas acara race datang pagi (saya dulu berangkat jam 6.00 pagia).biar gak macet, dan mencari posisi nonton race yang nyaman
3. untuk pit walk , kalo saya kemarin pas selesai free pactice . tepatnnya hari jumat jam 15.00.
Karena acara pitwalk tidak terlalu lama, kemarin harus berlarian2 untuk mencari spot yang bagus buat foto. untuk masuk ke pitwalk juga harus mengantri panjang. Kalo beruntung ada rider yang menyapa.
Salam kenal, saya juga ad rencana nonton tahun ini.. udh dpet tiket pesawat n hotel tapi blum tiket race nya..
ReplyDelete1.gimana tata cara beli tiket nya ya?kabarnya early birt sampai tgl 15Apri? Saya masih bingung gimana beli nya...
2. Tempat duduk yg paling pas buat nonton dimana ya?
3. Pit walk it apa? Bagaimana dapetinnya???
Maaf banyak tanya,saya pertama kali mo nonton dengan modal nekat aja ne.. terima kasih sebelumnya
1. langsung beli di http://www.sepangcircuit.com/. disitu ada ketentuan pasti tanggal kapan berakhir early birt, biasanya sih juli.
Delete2. Kalo posisi enak tergantung selera. saya biasanya duduk berseberangan dengan giant monitor, biar bisa mengikuti jalannya balapan. giant monitor tidak jauh dari garis start.
3. Pit walk itu melihat paddock pembalap lebih dekat. Bagi pemegang tiket main grandstand otomatis bisa mengikuti pit walk secara gratis.
Kalo gak nekad emang kadang gak jalan2. Dulu saya juga hanya dengerin obrolan iseng2 istri saya dan teman2nya, tapi akhirnya jalan juga.
Saya rencana nya mau ikut tur motogp dari salah satu travel. sayangnya, jum'at baru berangkat dr Jakarta dan langsung city tour. padahal pengen banget ikut ngerasain pit walk. :(
ReplyDeletegimana ya baiknya?
kalo boleh tau menginap di hotel mana ?
mending gak usah ikut travel, gampang kok keliling KL tanpa tour, kalau mau ngerasain pit walk ngabur aja dari city tour , hehehheeh,
Deletenginep di china town inn , di daerah china town
Jadi pengen nih sperti Abang,, bagi tip donk jika pengen jalan" KE luar negri sperti malaysia aja dulu ..
ReplyDelete