15 December 2012

Bikin Speaker Multimedia 2.1 channel

Pada awal-awal keluarnya sistem home theatre dulu sempat beli yang 5.1 channel di glodok, merk yang abal2. Setelah dicoba buat nonton film emang enak sih efek surround terdengar jelas dari depan dan belakang, suara efek2 seperti orang tepuk tangan keluar dari speaker belakang. Cuma sayang gak puas banget ama sub woofernya. Gak berasa "njedhuk". Dan akhirnya sekarang nganggur gak dipakai dan dipacking manis dalam bok, dah jarang nonton film lagi hehehe. 

Karena penasaran gw bongkar pengen tahu dalemannya apaan. Ternyata eh ternyata isinya gak ada yang spesial, tone dan control channel menggunakan IC digital terus diumpankan ke power menggunakan IC TDA 2030 untuk lima channel dan subsnya cuman pakai LM1875 :hammer.
Lebih kaget lagi driver subnya cuman pakai subwoofer 4", pantesan gak bisa nendang.

Berawal dari kekecewaan tersebut, akhirnya niat bikin speaker sendiri 2.1 channel, 2 channel buat satelit kiri dan kanan, dan 1 channel lagi buat subwoofer.
Driver subsnya pakai Legacy 6", untuk satelit R-L nya rencana mau pakai bekas home theatre dulu.
Power Subs pakai IC TDA7294 yang cukup kuat tenaganya, sebelum masuk power dikasih low Pass Filter dan di cut di frekuensi 100Hz. Untuk satelit kanan kiri pakai TDA2030 dan di kasih High Pass Filter di frekunsi 100Hz. Input preamp kasih tone control yang umum aja type Baxandall.
Komponen semua resistor pakai metal film, kapasitornya campuran ada yang mylar ada yamg MKM, nyari yang MKM semua gak ada ukuran.

Box subsnya juga bikin sendiri dengan volume kurang lebih 11 liter, pakai multipleks 2,5 cm , lupa gak ukur dimensinya lha wong multipleksnya juga cuman dapet bekas sisa bikin meja dari pabrik, heheheh. Dibelakang boks dikasih ruangan buat tempat rangkaian dan trafo.

Box selesai lalu bikin routing PCB buat power dan tone control, setrika, rendem ferri chlorit, dan solder. Trafonya pakai trafo bikin sendiri juga khusus buat 2.1 channel liat disini. Jadi dalam 1 trafo ada 3 keluaran tegangan yang berbeda untuk masing2 power. 22V CT buat TDA7294, 12V CT buat supply 2 TDA2030, dan 9V engkel buat supply kipas.

Power 2.1 channel dah ada rangkaian filternya

Selesai solder langsung rakit kasih tegangan dan ukur ketiga outputnya 0 Volt semua siippp dehhh.
Langsung pasang speaker kanan kiri dan subs, buat ngetes satelit pakai speaker buatan sendiri AK61P. Tes dengan lagu2nya Scorpion, cetar membahana. Bass mantep walupun boomy emang niatnya buat nonton film bukan buat musik hehehe. Mid terlalu tebal dan high juga runcing, mungkin karena pakai TDA2030, kayaknya enakan kalau pakai LM1875. 

Baru denger sebentar dah dimaharin ama temen wkwkwkwkw

Baru juga diburning temen denger suaranya langsung tertarik, dan terjadilah tawar menawar, akhirnya ditebus juga ama temenku, yo wis lah udah ngerasain suaranya ini, gak cocok sub legacy buat musik, ya iyalah.... lha wong itu subwoofer buat mobil hahahahahah......


03 December 2012

Crossover Pasif


Manusia hanya dapat mendengar suara dengan rentang frekuensi antar 20Hz - 20Khz. Untuk mereproduksi seluruh frekuensi tersebut dibutuhkan sebuah speaker dengan beberapa driver (woofer, middle, tweeter). Nada rendah adalah nada yang paling dapat merusak driver, khususnya tweeter, selain itu jika dua buah driver misal tweeter dan middle mereproduksi nada yang sama maka nada tersebut akan lebih dominan dibandingkan nada lainnya, nah untuk membatasi frekuensi yang masuk dan akan direproduksi oleh masing2 driver ini kita membutuhkan crossover.

Kenapa frekuensinya harus dibatasi? karena setiap driver speaker (woofer, middle, tweeter) mempunyai batasan frekuensi sendiri-sendiri. Selain untuk mengamankan, crossover juga untuk mengoptimalkan kerja driver di batasan frekuensi tertentu sehingga dapat menghasilkan suara yang enak didengar.

Beberapa hal yang perlu diketahui pada sebuah crossover:

1. Filter/Penyaring

Ada 3 macam jenis filter pada crossover yaitu
  • Low pass filter artinya filter yang meloloskan frekuensi dibawah frekuensi yang telah ditentukan,  dan menapis frekuensi dibawahnya. Contohnya: 3khz low pass filter, ini berarti bahwa frekuensi di bawah 3khz akan diloloskan ke speaker.
  • High pass filter artinya frekuensi diatas frekuensi yang telah ditentukan akan diloloskan, sedangkan frekuensi di bawahnya akan difilter/ditapis. Contohnya: 3khz high pass filter, artinya frekuensi diatas 3khz akan diloloskan ke speaker
  • Bandpass filter artinya filter yang hanya akan meloloskan frekuensi pada rentang tertentu. Contoh : 300Hz-3khz bandpass filter, berarti frekuensi yang akan diloloskan ke speaker antara 300hz sampai dengan 3khz
 
2. Slope/Tingkat kemiringan

Slope dinyatakan dalam dB per oktaf. Angka yang umum untuk slope yaitu 6, 12, dan 18 dB per oktaf. Semakin tinggi nilainya maka akan semakin cepat penipisan frekuensinya.
Oktaf secara sederhana merupakan perkalian atau pembagian dengan (2n), contohnya:
   1 oktaf diatas 1kHz = 1kHz x 21 =  2kHz
   2 oktaf diatas 1kHz = 1kHz x 22 =  4kHz dan seterusnya
   1 oktaf dibawah 1kHz = 1kHz / 21 =  500Hz
   2 oktaf dibawah 1kHz = 1kHz / 22 =  250Hz dan seterusnya
Jadi misalnya ada crossover high pass filter dengan titik crossover 4kHz, dan kemiringan/slope 12dB per oktaf, artinya 1 oktaf dibawah 4kHz (2kHz) akan mengalami penurunan sebesar 12dB. 2oktaf dibawahnya (1kHz) akan diturunkan 24dB, dan seterusnya.
Begitu juga dengan sebaliknya crossover low pass filter 300Hz 18dB per oktaf, berarti 1 oktaf diatas 300Hz (600Hz) akan mengalami penurunan 18dB, 2 oktaf diatasnya (1,2kHz) mengalami penurunan 36dB, dan seterusnya.
Dari penjelasan diatas dapat terlihat bahwa frekuensi diatas atau dibawah titik potong tetap akan lolos akan tetapi sudah mengalami penurunan.

3. Order/Orde

Jumlah dari induktor dan kapasitor yang digunakan pada sebuah crossover pasif menentukan "order" nya. Untuk low pass dan high pass filter 1st order hanya menggunakan satu buah komponen induktor atau kapasitor. 2nd order menggunakan 2 komponen induktor dan kapasitor. Dan 3rd order menggunakan 3 komponen. Untuk Band pass komponen 2 kalinya.
Orde dari crossover juga berhubungan dengan tingkat kemiringan/slope. Crossover orde 1 mempunyai tingkat kemiringan 6dB per oktaf, orde 2 tingkat kemiringannya 12dB per oktaf, dan orde 3 slopenya 18dB per oktaf.

Rangkaian crossover pasif