Showing posts with label Mio. Show all posts
Showing posts with label Mio. Show all posts

02 September 2012

Memperbaiki Shockbreaker Depan Mio


Sebelum dipakai buat mudik ke Jogja kemarin Mioku sempet rewel pada bagian shockbreaker depannya, susah untuk rebound lagi, wah bisa gawat kalau dibawa mudik nih.
Akhirnya bongkar sendiri shocknya sekalian nunggu waktu buka puasa, heheheheh.
Langkah pertama lepas cover depan, roda depan, spakbor depan,  piston rem cakram dan klem selangnya agar shockbreaker bisa lepas bebas dari motor. Karena gak punya kunci L bintang buat lepas piston rem (kepala babi) maka gak aku lepas, agak ribet juga sih kalau gak dilepas.


Setelah itu buka baut dudukan pengunci shockbreaker dengan kunci pas ring 14mm, lalu keluarkan shockbreaker, jika susah mengeluarkannya jangan diketok asnya nanti bisa cacat/penyok. Congkel dulu alur dudukan shockbreaker dengan obeng minus (-) , lalu tarik batang shockbreaker.

buka baut pengunci shock, lalu lepas shock

Buka tutup atas shockbreaker, ada 2 macam model tutup shockbreaker Mio, yang pertama/model lawas menggunakan clip/ring pengunci, dan yang model baru menggunakan drat.
Kalau yang model drat lepasnya gampang banget tinggal buka dratnya pakai kunci L8, sedangkan yang model pakai clip yang agak ribet harus ekstra tenaga dan kesabaran untuk membukanya.

penutup shock model clip dan model drat

Keluarkan per dan buang oli dari dalam tabung shockbreaker. Kocok2 agar seluruh oli terbuang semua. Oli yang kelamaan tidak diganti akan seperti lumpur kental berwarna hitam dan bau gak enak.


Cek panjang per shockbreaker, jika panjangnya sudah dibawah 261,4mm ganti pernya. Cek juga as pipa shock bengkok atau tidak? kalau bengkok ganti.

panjang minimal per 261,4 mm

Setelah kuamati ternyata penyebab shockbreaker mioku gak mau rebound karena as pipa shocknya bengkok (as dalam yang mengkilat). Untuk membongkarnya butuh kunci khusus, yaitu kunci dengan kepala hexgon 10mm dengan panjang kurang lebih 30cm. Bikin saja sendiri pakai besi behel 6mm dibikin gagang T lalu ujungnya dilas dengan baut kepala 10mm. Kunci ini dipakai buat menahan piston dalam shockbreaker agar tidak ikut berputar sewaktu baut penguncinya yang berada ujung bawah shockbreaker dikendorkan.


Setelah lepas asnya langsung ke toko spare part motor buat nebus pipa shockbreaker seharga 90ribu sebiji (yang bengkok cuma sebelah aja) dan juga seal olinya sekalian ganti takutnya dah rusak karena as lama sudah bengkok harganya 15ribu/pcs. Karena adanya pipa shock yang model drat tutupnya sedangkan punya Mioku model klip tutupnya, maka mau gak mau beli juga drat tutup atas Mio seharga 15ribu.


Buka dulu seal debu, lalu buka ring/klip pengunci seal oli menggunakan obeng minus (-). Setelah itu buka seal olinya dengan cara mencongkelnya menggunakan obeng yang kuat, jangan lupa beri tatakan kain yang tebal pada pinggiran tabung shockbreaker agar tidak cacat terkena obeng.


Ganti seal oli dengan yang baru, masukkan seal ke tabung dan ketok perlahan secara rata dan jangan sampai miring. Agar bisa rata semua beri tatakan benda bulat dengan diameter yang hampir sama dengan seal ( aku pakai bearing bekas roda motor pas banget ) baru setelah itu pukul secara perlahan tapi pasti sampai seal masuk kedalam tabung.


Setelah itu pasang clip pengunci dan pasang seal debunya, baru pasang pipa shock, dan piston dalam shock. Kunci dengan baut pengunci dari ujung bawah shock, dan pastikan baut sampai benar-benar kencang agar oli tidak bocor.
Isi masing-masing tabung dengan oli sebanyak 57ml, aku pakai oli merk jumbo yang banyak dijual dipasaran harganya variatif antara 5.000-10.000. Biar gampang menakar jumlah olinya aku pakai suntikan yang ada ukurannya, tinggal sedot sebanyak yang kita mau, kalau ukuran terbatas ya tinggal dikalkulasi saja berapa kali nyuntiknya.


Biar mudah nanti dalam pemasangan tutup shockbreaker, pasang dulu kedua shock di dudukannya dan kunci dengan baut pengncinya. Tarik sok pada posisi terbawah, masukkan per dengan posisi ulir rapat diatas dan ulir renggang dibawah, lalu pasang tutup atasnya. Jika sistem drat ya tinggal putar dan kencangkan dratnya pakai kunci L. Jika sistem clip harus agak bersusah dikit dengan menekannya menggunakan obeng lalu pasang clip penguncinya.
Terakhir pasang silinder/piston rem (kalau dilepas), spakbor, dan roda, lalu cek ulang lagi kekencangan baut2nya. Jika dah OK tinggal tes dan rasakan kembali rebound shockbreaker yang kembali empuk.


30 August 2012

Mudik Ke Jogja Pakai Motor Mio


Sebelumnya mau ngucapin dulu Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433H, Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Ma'af Lahir dan Batin.

Tahun ini adalah acara mudik ke Jogja pakai sepeda motor yang ke enam bagiku. Lima kali mudik pakai motor Supra X, dan kali ini nyobain pakai motor Yamaha Mio.


Berangkat dari Tangerang boncengan sama istriku hari Kamis, 16 Agustus jam 16.30. Secara itung-itungan dengan berangkat sore, dalam bayanganku bisa sampai Jogja pagi hari atau paling gak siang jam 12an. Ternyata eh ternyata mulai dari Jakarta sampai  Karawang jalanan sangat padat merayap. Di Karawang bahkan sepeda motor dialihkan melewati jalur alternatif Cilamaya, sehingga tidak melewati Cikampek yang katanya udah stagnan. Jalur Cilamaya cukup parah, jalan rusak dan berdebu, dan parahnya pom bensin bisa dihitung dengan jari. Keluar dari jalur itu langsung nyampai daerah Pamanukan Pantura pas terdengar adzan subuh. Pantura dah padat merayap karena motor, mobil, truk nyampur jadi satu.
Keluar dari Cirebon ambil ke jalur Brebes barulah mulai longgar trafficnya. Dan setelah 30 jam akhirnya nyampe juga di Jogja hari Jum'at jam 21.30. Dengan jarak 630km habis bensin sekitar 100ribu lebih, lupa gak dicatat kemarin.

Untuk pulangnya istriku naik pesawat, so aku sendirian saja naik motornya. Terasa lebih enteng sehingga speed bisa mencapai 100 kpj. Dari Jogja hari Minggu jam 6.30, jalanan cukup lancar speed rata2 70an. Sampai Cirebon jam 2 siang mulai keliatan kepadatannya, dan benar di Cirebon arus kendaraan di pecah. Untuk roda 4 lewat jalur utama, dan untuk motor lewat Karang Ampel. Jalurnya lumayan sepi dan jalannya juga rata. Pas keluar jalur alternatif ini dan masuk lagi ke jalur Pantura kemacetan dah sangat parah. sampai Cikampek jam 7 malam. Lepas dari Cikampek sudah mulai lancar dan akhirnya sampai juga di Tangerang jam 00.30. 18 jam perjalanan dan habis bensin 90ribu.

Secara keseluruhan mudik tahun ini adalah mudik terparah yang pernah kulalui. Kalau dulu Jakarta-Jogja (dulu masih tinggal di Jakarta) naik motor boncengan cuman sekitar 17 jam. Kalau sendiri sekitar 15jam, bahkan pernah cuman 12 jam tancep gas terus istirahat cuman pas isi bensin. Mungkin karena peminat mudik pakai kendaraan pribadi semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga arus lalu lintas pas mudik juga semakin padat.
Naik Mio enak kalau pas lancar, kalau pas macet kaki yang pegel karena Mio cukup pendek sehingga beban akan terasa lebih berat. Gak enaknya Mio pas dapat jalur tanjakan (seperti di Bumiayu)  kalau mau nyalip bus/truk harus ancang-ancang dari jauh agar dapet kecepatan yang cukup buat nyalip, kalau langsung nyalip dari jarak dekat/belakangnya gak ngejar.

Tips mudik pakai sepeda motor :
  1. Persiapkan kondisi motor agar prima, servis mesinnya, ganti oli, ban jangan botak, rem jangan blong, jika pakai matic perhatikan bagian CVT, pengalaman kemarin di Pantura ganti kanvas kopling karena sudah aus. Dan satu lagi sebisa mungkin motor dalam kondisi standar, jangan pakai asesoris yang gak perlu, pengalaman pas mudik pakai Supra dudukan shockbreaker belakang bengkok karena pakai sambungan peninggi Shockbreaker.
  2. Fisik juga harus prima, tidur yang cukup sebelum berangkat, minum multivitamin juga berguna untuk tubuh. Di perjalanan minum air putih yang banyak agar tidak dehidrasi.
  3. Istirahat jika sudah terasa capek gak usah memaksa ngejar waktu apalagi kalau jalanan padat, toh nanti juga kena macet juga. Istirahat sekitar 15-30 menit bisa mengembalikan stamina dan konsentrasi yang berkurang.
  4. Jika pas di jalur kita Pom bensin penuh terus, kita bisa isi bensin di jalur yang berlawanan dengan kita (puter balik). Biasanya ngantrinya cuman dikit.
  5. Bawa peta atau GPS, berguna jika kita baru pertama kali mudik dan belum mengenal jalan, kalau udah hafal jalan kayaknya gak perlu2 amat, tapi ya buat persiapan sebaiknya dibawa.
  6. Kalau pertama mudik pakai motor sebaiknya jalan siang hari, dan jangan malam hari kecuali ada teman yang udah tahu jalan, kalau sendirian bisa2 nyasar dan malah gak nyampai2 ke kota tujuan.
  7. Jangan membawa barang berlebihan, sehingga menyusahkan kita untuk mengendalikan motor, dan sebisa mungkin jangan menggendong tas dengan beban berat di tubuh, akan terasa sangat capek badan kita nanti (pengalaman dulu gendong tas ransel isi baju dll, pas nyampe dirumah badan pegel semua).